Kamis, 21 Oktober 2010

Sejarah Carbenet Franc

Cabernet Franc adalah salah satu varietas anggur merah (red wine) besar di seluruh dunia. Hal ini terutama tumbuh untuk dicampur dengan Cabernet Sauvignon dan Merlot dalam gaya Bordeaux, tetapi juga bisa vinified sendiri, seperti dalam Chinon Loire itu. Selain digunakan dalam campuran dan diproduksi sebagai varietas di Kanada dan Amerika Serikat itu dibuat menjadi anggur es di sana.

Cabernet Franc lebih ringan dari Cabernet Sauvignon, membuat anggur merah cerah pucat dan kemahiran kontribusi dan parfum pedas untuk menyatu dengan anggur yang lebih kuat. Tergantung pada daerah tumbuh dan gaya anggur, aroma tambahan dapat termasuk tembakau, raspberry, dan cassis, kadang-kadang bahkan violet.

Catatan Cabernet Franc di Bordeaux kembali ke akhir abad ke-18, melainkan ditanam di Loire jauh sebelum itu. analisis DNA menunjukkan Cabernet Franc adalah salah satu dari dua orang tua Cabernet Sauvignon, sebuah salib antara dan Sauvignon Blanc.

Cabernet Franc diyakini telah didirikan di wilayah Libournais Perancis barat daya pada sekitar abad ke-17 ketika Kardinal Richelieu diangkut stek anggur ke Lembah Loire. Mereka ditanam di Biara Bourgueil di bawah asuhan seorang kepala biara bernama Breton, yang namanya menjadi terkait dengan anggur. Pada abad ke-18, penanaman Cabernet Franc (dikenal sebagai Bouchet) yang ditemukan di seluruh Fronsac, Pomerol dan St-Emilion, membuat kualitas anggur.

Sebagai Cabernet Sauvignon menjadi lebih populer di abad ke-18 & 19, kemiripan dekat dua anggur diamati dan teori-teori muncul sebagai sampai sebatas hubungan. Pada tahun 1997 muncul bukti DNA menunjukkan bahwa Franc Cabernet Sauvignon blanc disilangkan dengan memproduksi Cabernet Sauvignon. (Wikipedia)



Lihat juga: dim sum, sate

Tidak ada komentar:

Posting Komentar