Wilayah pesisir--sepanjang pantai hingga 12 mil arah laut--memiliki sumber daya alam yang sangat beragam, termasuk ikan yang hidup di dalamnya. Udang, cumi, lobster, hingga kerang yang hidup di wilayah pesisir sudah menjadi santapan sehari-hari masyarakat. Selain memiliki kandungan gizi tinggi, hidangan pesisir sangat menggugah selera.
Tidaklah mengherankan jika resto-resto khas hidangan pesisir kini semakin menjamur, tak terkecuali di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun jangan mencari resto bertulisan "hidangan pesisir", karena hampir seluruhnya mencantumkan kata "seafood" meskipun sebagian besar menunya berbahan dasar ikan khas wilayah pesisir, bahkan ikan air tawar.
Salah satunya adalah Resto Santai Malam 1001 hampir seluruhnya ala pesisir. Ragam ikan khas wilayah pesisir tampak dalam daftar menu, di antaranya udang api, lobster, kerang dara, kepiting hijau, dan kepiting soka.
Uniknya, resto yang terletak di Jalan Bulevar Raya LA 4 ini tidak hanya menggunakan campuran saus tiram atau saus pedas dalam resepnya, tapi juga saus tauco (tauchio). "Di sini lebih khas rasa pedas dibanding hidangan laut resto-resto lainnya," ujar salah seorang karyawannya.
Sisi, 31 tahun, salah seorang pengunjung Santai Malam 1001, mengaku baru pertama kali menyambangi resto tersebut. "Udang api goreng tepung di sini cukup renyah, dan masakan lainnya lumayan enak," ujar penggemar berat hidangan laut ini saat ditemui bersama suami dan anaknya.
Deretan resto hidangan pesisir juga tampak di area Gading Food City, yang berada di lantai dasar Jalan Bulevar Kelapa Gading Blok M. Berbeda dengan resto-resto di wilayah Kelapa Gading lainnya, Gading Food City, yang terhampar di atas area 3 hektare, baru dibuka pada sore hari hingga menjelang tengah malam (16.00-23.00).
Salah satunya Pondok Bakar Madu, yang menyajikan resep unggulan kepiting lada hitam. Harga yang ditawarkan dihitung per ons atau porsi ikan. Di sebelahnya ada resto Sanjaya, yang menyajikan menu lebih beragam, yaitu kepiting, udang, kerang, dan cumi.
Bahkan sebagian resto menggabungkan resep tradisional dalam masakan, seperti Sari Ujung Pandang dan Makassar. Sayangnya, tidak satu pun hidangan yang disajikan berbahan ikan khas wilayah tersebut. Padahal Makassar memiliki jenis-jenis ikan yang sangat beragam dan enak disantap.
Hidangan pesisir yang diolah dengan resep daerah juga dijumpai di sebuah rumah makan khas Aceh yang terletak di Jalan Bulevar Kelapa Gading Blok LB Nomor 32. Beberapa sajian mencampurkan kepiting atau udang dalam menu khasnya, seperti mi Aceh kepiting.
Bahkan cita rasa luar Indonesia, seperti Malaysia, turut meramaikan wisata kuliner pesisir di Kelapa Gading. Salah satunya Restoran Penang, yang terletak di Bulevar WB 2 No. 1, Kelapa Gading Timur.
Nama Penang diambil dari salah satu pulau terkenal di Malaysia. Resto yang dibangun pada 2006 ini memiliki beragam makanan olahan khas yang disajikan cukup beragam, mulai hidangan pembuka (appetizer) seperti bubur dan sup hingga menu utama (main course). "Hampir 90 persen hidangan Penang mengambil bahan-bahan dari laut," ujar Heri, Chief Supervisor Restoran Penang Kelapa Gading Timur.
Sumber : tim info tempo - korantempo.com
Lihat juga: wine, hanamasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar