Minggu, 07 November 2010

Komposisi Gizi Wine

Wine merupakan minuman bergizi dan banyak manfaatnya bagi kesehatan. Minuman ini dapat menurunkan kolesterol darah, mengurangi berat badan, mampu menangkal kanker, dan membuat jantung sehat.

Bagi masyarakat Indonesia, Wine identik sebagai minuman kelas atas. Padahal, Wine merupakan minuman yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Wine termasuk minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah-buahan. Buah yang paling umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan Wine adalah buah anggur. Buah-buahan lainnya, seperti plum, elderberry, maupun blackcurrant juga dapat digunakan.

Buah anggur secara alami dapat menghasilkan Wine dengan kualitas terbaik, walaupun tanpa penambahan gula, asam, enzim, maupun zat gizi lainnya. Jenis anggur yang biasa digunakan sebagai bahan baku Wine adalah anggur Eropa, Vitis vinifera. Selain itu, Wine juga dapat dibuat dari spesies Vitis labrusca, Vitis aestivalis, Vitis muscadinia, Vitis rupestris, Vitis rotundifolia, dan Vitis riparia yang tumbuh subur di Amerika Utara.

Wine yang terbuat dari buah-buahan selain buah anggur dikenal sebagai fruit wine atau country Wine. Wine juga dapat terbuat dari pati seperti barley Wine, rice Wine, dan sake (minuman khas Jepang). Ada juga Wine yang terbuat dari hasil distilasi yang disebut sebagai brandy.

Pada label botol Wine biasanya dicantumkan nama daerah asal pembuatan dan tahun pembuatan. Daerah asal pembuatan menentukan jenis buah anggur yang digunakan. Semakin tua umur suatu Wine, kualitas Wine yang dihasilkan juga semakin baik. Hal itu disebabkan semakin lama penyimpanan, anggur akan terus mengalami proses fermentasi. Kandungan alkohol pada Wine berkisar 14-20 persen.

Dilihat dari komposisi gizinya, Wine termasuk minuman yang mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. Kandungan energi pada Wine sangat bervariasi, tergantung jenisnya, yaitu antara 50-160 kkal/100 g. Energi pada Wine umumnya berasal dari karbohidrat, terutama gula. Wine tidak mengandung lemak sama sekali, sehingga jangan khawatir menjadi gemuk akibat konsumsi Wine dalam jumlah wajar setiap hari.

Kandungan mineral yang cukup berarti pada Wine adalah: kalium (antara 80 – 112 mg/100 g), kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, tembaga, mangan, dan selenium. Kandungan natrium pada Wine umumnya rendah, kecuali pada cooking Wine.

Cooking Wine sebaiknya tidak digunakan untuk masakan bagi penderita hipertensi karena kandungan natriumnya yang cukup tinggi, yaitu 626 mg per 100 g. Kadar vitamin pada Wine umumnya terdapat dalam jumlah yang sangat rendah, bahkan tidak mengandung vitamin C sama sekali.(gaya hidup sehat - kompas)

Lihat juga :
Soto
Sour Sally

Tidak ada komentar:

Posting Komentar