Selasa, 09 November 2010

Dim Sum yang berasal dari dialek cina

Jangan mengaku penggemar masakan khas China apabila belum kenal kudapan Negeri Tirai Bambu yang disajikan dalam tenong bambu kecil ini. Ukuran kudapan China ini serasi dengan wadahnya yang mungil. Tiap-tiap potongnya cukup untuk porsi sekali santap. Itulah Dim Sum.

Merunut sejarah perkembangan Dim Sum, camilan ala China ini semula merupakan makanan ringan yang disantap sambil minum teh. Biasanya disantap saat sarapan dan teman minum teh di sore hari. Dim Sum diketahui berasal dan berkembang luas di daratan China bagian selatan. “Dim Sum berarti makanan ringan. Penyebutan Dim Sum berasal dari dialek China Kanton,” terang Christopher, manajer Diamond Restaurant.

Lantaran diperuntukkan sebagai hidangan ringan di pagi dan sore hari, porsi Dim Sum sengaja dibuat mini, agar lebih praktis. Pemilihan penyajian dengan tenong bambu berukuran kecil pun sengaja dipilih karena dianggap lebih praktis untuk persiapan. Cukup dihangatkan sebentar, maka Dim Sum pun siap disantap.

Konon, di negara asalnya, variasi menu Dim Sum sangat beragam, jumlahnya bisa mencapai ribuan jenis. “Tiap daerah memiliki menu Dim Sum masing-masing. Ditambah lagi, beberapa menu baru hasil kreasi para juru masak. Jumlah menu Dim Sum kini mungkin sudah mencapai ribuan jenis,” taksir Christoper.

Menu Dim Sum memang didominasi makanan yang dikukus, namun ada pula menu Dim Sum yang digoreng dan dipanggang, meski variasinya lebih sedikit. Yang seolah menjadi menu wajib pengudap Dim Sum antara lain hakau yaitu daging udang utuh yang dibungkus kulit hakau bening, juga siomay atau kaica isi daging ayam, jamur, baby corn dan udang yang diselimuti dengan kulit tahu.

Untuk menu Dim Sum yang digoreng, ada variasi lumpia atau cumi rambutan. Sementara menu Dim Sum panggang yang paling terkenal adalah tar telur, berbentuk seperti pai dengan adonan manis dari telur di bagian tengahnya. “Pada dasarnya, Dim Sum merupakan makanan sehat karena sebagian besar menu Dim Sum diolah dengan cara kukus,” ungkap Deasy Christina dari Orient International Restaurant. (Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari - Solopos)

Lihat juga :
Burger King
Sate

Tidak ada komentar:

Posting Komentar